Senin, 23 November 2015

Chapter 3

CHAPTER 3
PENCAPAIAN DAN WARNA-WARNI ME SAAT DI ELEMENTERY SCHOOL

Me atau yang dikenal dengan panggilan Pesek dari kecil, kini telah berusia 7 tahun. Diusia inilah Me mulai di panggil dengan nama aslinya yaitu Indah. Nama yang diberikan oleh Mom, sebenarnya nama lengkapnya Indah Puji Rahayu. Nama unik yang diberikan Mom dan diperoleh dari sebuah radio yang Mom dengarkan waktu itu. Acara radio yang disiarkan yaitu acara anak-anak, ketika seorang anak dipanggil untuk menyayikan lagu “KASIH IBU” oleh gurunya, “Indah Puji Rahayu ayo maju Nak”, panggil sang guru, dibarengi tepuk tangan meriah dari teman-temannya. Sejak itulah Mom menyimpan nama itu di memori Mom untuk anak ke- 2 nya nanti.  Padahal, Mom tidak tahu makna dari nama tersebut. Saat itu yang ada di benak Mom adalah anak yang di panggil Indah nantinya bisa jadi anak yang pandai seperti anak kecil di radio. “Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan tetapi hebat dalam tindakan” (Confusius)
Dibalik kekecewaan Indah berkobar semangat belajar yang tak terkalahkan.  Indah mulai masuk ke sekolah dasar, tepatnya di SDN 05 Doplang, percaya diri dan semangat belajar yang luar biasa yang dijadikan modal awal. Semangat Indah membara dan dia berjanji untuk menjadi bintang kelas. Hal ini terjadi karena kekecewaan Indah  setahun yang lalu. Indah tidak diterima di SDN tersebut dikarenakan Indah yang terlihat kecil dan mungil. Padahal, pada saat itu Indah berusia 6 tahun tetapi masih belum diperbolehkan sekolah oleh salah satu guru di SDN tersebut. Indah menangis sepulang dari pendaftaran sekolah sambil menendang-nendang gedeg rumahnya.  Ayah yang mengantar Indah mendaftar sekolah menenangkan dia “sudah Nak, nggak apa-apa sekolah tahun depan, pasti nanti Indah jadi juara kelas” kata Ayah. Indah mulai terhenti menangis sambil berkata pada Ayah “kenapa Mbak Ika dan temen-temen diterima?. Indah nanti bermain dengan siapa?, Ayah selalu ke sawah, Mom dagang”. Pada saat yang bersamaan, Mom libur berdagang karena mendarat (membantu orang yang punya hajat/acara) di rumah tetangga. Indah dianter Ayah supaya ikut Mom, sampai disana Indah kembali menangis setelah Mom bertanya diterima atau nggak. Indah dilihat oleh tetangga yang mendarat disitu, Mas Heri, anak terakhir dari yang punya hajat menertawakan Indah ketika menjawab “tidak diterima”. Mas Heri dan Mom menenangkan Indah. Mom berkata “udah Nduk jangan bersedih terus, mungkin Indah akan lebih bahagia jika sekolah tahun depan”. Begitu pula dengan Mas Heri yang mencoba menenangkan Indah, “temen-temen Indah masih banyak yang belum sekolah tahun ini, Indah tidak sendiri kok”. Akhirnya Indah tersadar dan berhenti menangis dan mulai tersenyum gembira.
Kesepian Indah ketika Mbak Ika dan temen-temen ke sekolah bukanlah masalah yang besar. Kesepian kita bukan karena tiadanya orang disekitar kita. Namun, karena tiadanya seorang di hati kita. Kita dapat kehilangan saat-saat berharga yaitu ketika kita merasa enggan untuk memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan. Saat mengulurkan pertolongan, tanpa sadar kita menjalin hati kita dan hati orang lain dengan dawai emas yang tak tampak. Dawai itu bernama persaudaraan. Semakin banyak kita menjalin dawai semakin jauh hati kita dari kesepian. Karena dawai-dawai itu akan mendentingkan nada-nada yang memenuhi dan menghibur jiwa. Bangkitlah dan tebarkan uluran tangan kita. Segaris senyum dan tatapan mata bersahabat cukup untuk membangunkan bahwa kita sama sekali tak sendiri.
Setahun dilalui Indah dengan membantu Ayah dan Mom mengerjakan pekerjaan rumah. Indah tiap hari pagi dan sore harus mengambil air di sungai, mencuci piring, menyapu dan membantu Ayah ngarit (mengambil rumput untuk pakan sapi). Hal –hal seperti itu yang bisa dilakukan Indah saat usia 6 tahun. Perjuangan Indah ketika mengambil air di sungai sungguh luar biasa. Indah harus menggendong jon (tempat air dari tanah liat) seberat 5 L, jalan naik turun jurang dan melewati persawahan sejauh 2 Km. Tiga sampai empat kali bolak-balik Indah lakukan setiap harinya. Di desa pada saat itu belum ada sumur. Hampir semua penduduk di desa hidup dengan air sungai.  Sekitar tahun 2000 baru ada yang namanya sumur, dan yang bisa membuatnya hanya golongan orang yang mampu. Menyapu rumah dilakukan Indah tiap pagi setelah bangun tidur, kemudian mencuci piring. Indah menyapu bukan hanya lantai yang dari tanah, tetapi juga membersihkan kandang sapi. Ngarit dikerjakan Indah dan Ayah sekitar pukul 10an setelah Ayah dari sawah.
Karena keseringan bersama Ayah di alam bebas, Indah jadi suka melihat burung-burung kutilang di persawahan. Berawal dari situ, Indah di beri Ayah anakan burung kulitang yang didapat dari pohon mangga pematang sawah. Dua ekor anakan burung kutilang dirawat Indah di rumah. Dengan penuh kasih sayang Indah memeliharanya, hingga dia tak pernah absen untuk memberi makan burung-burung itu tiga kali sehari. Tak lupa seminggu sekali Indah memandikan burung- burung itu. Suatu hari Indah pergi ngarit sendiri, ketika dia mulai menyabit rumput di depannya dia mendengar kicauan burung di atas pohon randu di dekatnya. Indah seketika menengok ke atas pohon, ternyata ada sarang burung tersebut. Suara kicauan burung itu menandakan burung itu sedang memberi makan anak-anaknya. Terlintas dipikiran Indah untuk mengambil anak burung tersebut dan merawatnya. Tak lama setelah keranjang rumput yang Indah bawa penuh rumput. Indah tak ragu untuk manjat ke pohon randu itu dan mengambil sarang burung, pastinya plus anakan burung itu. Sesampainya di rumah, anakan burung itu dimasukkan ke sangkar. Ayah mengetahuinya, dan bertanya pada dia “darimana kamu dapat anakan burung cendet itu Nak?”. “Ohhhh, cendet nama burung ini ya Yah”, Indah balik bertanya. “Makanan burung ini apa Yah?”, tanya Indah lagi. Ayah menjawab “ belalang, ulat atau kepompong Nak”. Indah langsung berlari kembali ke sawah untuk mencari belalang dan memberi makan burung cendetnya bersama burung kulitang.
Minggu merupakan hari yang selalu ditunggu Indah karena saat-saat bisa bermain bersama Mbak Ika dan temen-temen lainnya. Pagi hari Indah bersama Mbak Ika pergi ke sungai untuk mengambil air sekaligus mencuci baju di aliran sungai. Mencuci baju sekaligus bermain salto di sungai adalah salah satu kesukaan Indah masa itu. Karena keasyikan bermain, waktu sudah siang dan terdengar suara adzan dhuzur dari mushola di desa sebelah.  Indah bersama Mbak Ika dan temen-temen bergegas pulang. Di jalan menuju rumah, Indah baru teringat ternyata dari pagi burung-burungnya belum diberi makan. Sesampainya di rumah,Indah langsung melihat burung-burung di sangkar, burung kutilangnya ternyata sudah kelaparan dan terlihat lesu, Indah langsung mengambil pisang dan memberinya makan. Ternyata burung kutilangnya tidakmau menelan pisang yang diberikan, burung itu terlihat sekarat. Tak lama kemudian Indah mencari belalang untuk makanan burung cendetnya. Setengah jam kemudian dia memperoleh belalang dan langsung pulang ke rumah. Indah kaget karena cendet dan kutilangnya mati satu. Indah langsung meneteskan air mata, dan mulai menguburnya di samping rumah. Indah menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi. Indah berdoa “semoga Allah membimbingku ke jalan yang benar”. Amin. Kita sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang kita lalui?. Allah memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat lemah, cengeng dan mudah menyerah. Sesungguhnya Allah sedang menguji setiap hamba-NYa yang sholeh. (adapted from Irfan-seeds)
Kelas 1 di SDN 05 Doplang yang Indah jalani saat ini sekaligus perdana merasakan bangku sekolah. Sebelumnya Indah tidak merasakan sekolah TK, karena tidak ada biaya. Seragam merah putih, sepatu baru, buku baru, dan tas bekas dari Masnya yang menemani Indah melangkah ke sekolah. Walaupun tidak semuanya baru, Indah tetap semangat pergi ke sekolah untuk mencari ilmu dalam menggapai cita-cita terbesar. Karena dalam sebuah perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang serta belajar menyikapi segala rahasia dalam kehidupan. Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detak jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan. Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dengan iman hidup menjadi terarah.  Semua itu dilalui Indah dengan rasa riang gembira yang menyelimuti hati Indah selama sekolah. Selain ilmu yang dia dapatkan, Indah juga punya banyak teman. Hal ini berkat dukungan dan doa Mom. Seperti kata bijak “ Kata yang paling indah dibibir umat manusia adalah kata IBU dan panggilan yang paling indah adalah IBUKU. Ini adalah kata yang penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati”. (Kahlil Gibran)
Di sekolah, Indah dikenal pendiam, dan suka membaca buku. Dia minder dengan teman-temannya yang banyak uang saku sehingga dia lebih sering membaca daripada jajan di jam istirahat. Anti temen sebangku Indah dan juga temen sekampungnya selalu mengikuti Indah.  Jarang jajan di sekolah dan malah Indah sudah terbiasa nyelengi (menabung di celengan). Uang saku yang cuma 300 rupiah, dia tabung di celengan kendi dari tanah liat. Dengan rasa syukur Indah melakukan segala sesuatu termasuk menahan keinginan jajan demi menabung. Indah akan selalu membantu Mom, dia mencoba meringankan beban Mom dan Ayah. Selain dengan menabung, Indah berangkat dan pulang sekolah jalan kaki sejauh 3 Km. Semua terasa ringan bagi Indah karena dia menjalani dengan ikhlas dan bersyukur seperti yang diajarkan Mom. Bersyukur mendorong kita untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup kita selain bersyukur. Semakin banyak kita bersyukur, semakin banyak kita menerima. Semakin banyak kita mengingkari semakin berat beban yang kita jejalkan pada diri kita. Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya karena kita takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah.
Suatu hari sebelum Indah berangkat ke sekolah, beberapa pekerejaan harus Indah selesaikan terlebih dahulu. Pekerjaan yang dikerjakan antara lain: menyapu, memcuci piring dan mengambil air di sungai. Setelah semua terselesaikan Indah siap-siap untuk pergi kesekolah, terbayangkah di benak kalian?. Anak seusia Indah harus berjuang demi meraih mimpi-mimpinya. Tak sedikitpun dia merasa letih dan mengeluh dalam menjalani hari-harinya. Indah selalu menerapkan bahwa setiap gerakan yang kita lakukan demi kebaikan dan tidak merugikan pihak lain suatu saat akan membuahkan hasil, jika dikerjakan dengan ikhlas dan bersyukur. Seperti halnya hukum sebab akibat: setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan- potongan mozaik terserak disana-sini. Tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang, namun ia akan bersatu perlahan-lahan, membangun siapa diri kita. Lalu apapun yang kita kerjakan dalam hidup ini akan bergema dalam keabadian [……..] (sang pemimpi, Andrea Hirata).
   Hari demi hari terlalui begitu cepat, tak terasa sudah cawu pertama (catur wulan ) di kelas 1. Persiapan untuk menghadapi ujian cawu pertama pun Indah lakukan dengan tekun belajar. Ketekunan belajar telah Indah miliki sejak kecil, tak hanya belajar, beribadah, menabung dan bekerja juga terlihat dalam diri Indah.  Di cawu pertama Indah menyelesaikan ujian dengan baik. Ketekunan dalam belajarnya, membuahkan hasil, Indah memperoleh peringkat 2 di kelas. Peringkat 1 diraih oleh Sumian yang tanggal lahirnya bertepatan dengan Indah. Perasaan Indah seneng tetapi dia belum puas dengan prestasi yang dia raih. Indah harus rajin belajar lagi supaya dapat meraih peringkat 1. Catur wulan berikutnya dan untuk seterusnya sampai di kelas 6 Indah bisa jadi juara 1. Hal ini tidak mungkin Indah dapat tanpa usaha dan doa. Sebenarnya Indah bukan cerdas tetapi dia tekun.
Ketekunan Indah membawa perubahan dalam keluarganya terutama Ayah dan Mom. Beribadah adalah tugas utama manusia di ciptakan. “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.(Q.S. Az-Zariyat:56). Ayah dan Mom yang dari dulu tidak pernah sholat lima waktu, sekarang sudah dijalankan. Walaupun kadang ada yang lupa, Indah memahaminya karena semua itu perlu proses. Usaha Indah untuk memperbaiki kehidupan keluarga memang tidak semudah yang kita bayangkan. Tetapi Indah tak pernah menyerah, setiap hari dia tekun mengajari Ayah dan Mom hafalan dalam sholat. Mereka lemah dalam membaca tulisan arab sehingga Indah harus menulis dalam tulisan latin Indonesia supaya dihafalkan oleh Ayah dan Mom. Ilmu yang Indah dapat selama mengikuti ngaji (belajar agama) di mushola deket rumah dan di masjid desa Klatak ternyata tak sia-sia. Ngaji adalah rutinitas yang dilakukan Indah setiap sore di masjid desa Klatak dan setiap habis magrib di mushola deket rumah Indah. Dari ketekunannya mengikuti ngaji inilah dia bisa membawa Ayah dan Mom menjadi lebih baik.
Ketekunan adalah kekuatan Anda (inspirasi tokoh-tokoh komik dunia). Apa yang Anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda maka anda harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh anda berjalan, semakin banyak rintangan yang menghadang. Bayangkan andai saja kemarin anda berhenti, maka anda tidak berada di sini sekarang. Setiap langkah menaikkan nilai diri anda. Apa pun yang anda lakukan jangan sampai kehilangan ketekunan anda. Karena ketekunan adalah daya tahan anda.

Chapter 2

CHAPTER 2
TEKA-TEKI, SUNTIKAN SAYANG, DAN HARAPAN ME DIUSIA 4 TAHUN


        Dua tahun bersama Simbah dan Budhe (yang dipanggil Mak Tuti oleh Pesek sampai sekarang) Pesek tumbuh menjadi batita yang lucu, punya rasa keingintahuan yang tinggi dan pintar. Hal ini terlihat dari kemampuan Pesek dalam cara ngomong, cara bertingkah, dan cara merespon sesuatu. Banyak  keingintahuan Pesek yang masih menjadi teka-teki dalam pikirannya. Salah satunya, rasa ingin tahu “kenapa dia hanya bisa bersama Mom di malam hari saja dan kenapa sering di panggil Pesek oleh orang-orang”. Teka- teki yang belum terjawab oleh siapa pun. Karena dalam sehariannya Pesek bersama Mak Tuti, Pesek pasti akan meminta jawaban dari teka-tekinya kepada Mak Tuti. Sebagai salah satu sosok pengganti Mom, Mak Tuti harus menjawab dan menjelaskan beberapa teka-teki Pesek.  Mak Tuti berusaha membuka teka-teki sekaligus sebagai jawaban yang mendidik untuk Pesek. Satu per satu jawaban diberikan “kenapa Pesek hanya bersama Mom malam hari karena Mom mencari uang untuk biaya hidup dan menabung untuk persiapan biaya sekolah kamu Nak”. “kenapa orang-orang memanggil kamu Pesek karena hidung kamu Nak, hidung kamu yang membuat mereka memanggil kamu seperti itu, jangan bersedih Nak, jadikanlah semua itu panggilan sayang dari orang-orang”. Mereka bukan mengejek kamu Nak, buktikan ke mereka Nak suatu saat nanti mereka akan membiracakan kamu bukan karena hidung kamu lagi tetapi karena kepandaianmu dan keberhasilanmu membanggakan Mom dan sesama, tegas Mak Tuti. 
Salah satu suntikan sayang Pesek adalah kasih sayang dari orang-orang terdekatnya saat itu. Orang- orang yang berhasil memberikan suntikan sayang pada Pesek adalah Mak Tuti, Simbah, dan Mbak Ika. Mengapa harus suntikan sayang? Karena  merekalah yang merawat, menemani serta menjaga Pesek. Mak Tuti mendidik dengan penuh kasih sayang seperti anak sendiri. Karena waktu itu Mak Tuti juga punya anak kecil, umurnya setahun lebih tua dari Pesek, anak perempuan Mak Tuti bernama Ika. Mbak Ika lebih tepatnya panggilan dari Pesek, Simbah dan Mak Tuti selalu memberikan kita sesuatu yang sama, mulai dari baju dan potongan rambut. Tak heran banyak yang menyebut kita anak kembar, padahal jauh berbeda. Apalah artinya perbedaan dibandingkan dengan banyaknya persamaan. Bukankah kita sama-sama membutuhkan sesuap nasi tanak dan seteguk air segar dan ASI demi memenuhi lapar dan dahaga?. Kita juga sama-sama menangis di kala sedih dan tertawa di saat gembira. Kita sama-sama gemetar sewaktu ketakutan melanda serta tergelak ketika kegembebiraan menerpa. Kita sama - sama berkeringat di bawah terik matahari dan menggigil di kala dingin menelan. Tidakkah kita melihat begitu banyak persamaan di antara kita.  
Si kembar (Pesek dan Mbak Ika) setiap hari bermain bersama. Walaupun mereka bukan saudara kandung, mereka begitu akrab. Saking akrabnya Pesek selalu jadi bulian Mbak Ika. Hampir tiap hari terdengar suara tangisan, tahukah tangisan siapa? Siapa lagi kalau bukan Si Pesek, yang selalu mengalah dari Mbak Ika. Pesek selalu diam dan menerima kejailan Mbak Ika. Kejailan itu nggak pernah dibalas oleh Pesek. Justru Pesek menganggap itu bentuk kasih sayang Mbak Ika terhadapnya, walaupun tiap hari dia harus menangis. Kebersamaan inilah yang sampai sekarang masih tersimpan di memori Pesek, bahkan tak akan terlupakan. Pelajarilah dan terapkan kisah dari cicak yang terjebak diantara ruang kosong karena kakinya melekat pada sebuah surat selama 10 tahun. Apa yang Anda pikirkan? Apa yang terjadi pada cicak? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama itu? Dalam keadaan gelap tanpa bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tak masuk akal. Coba Anda pikirkan, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu? Bagaimana dia makan? Ternyata setelah  memperhatikan cicak itu. Apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Ternyata dating seekor cicak lain dengan makanan di mulutnya…….(Subhanallah). Sungguh ini sebuah sayang, dan cinta yang indah. Tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, cicak itu tak pernah menyerah dan tak pernah berhenti memperhatikan sesamanya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan sekecil itu dapat memiliki karunia begitu mengagumkan.
Banyak sekali kisah yang memberikan kita tentang pelajaran berharga dan perubahan dalam diri kita. Allah Yang Mahakuasa pun memberikan pelajaran mengenai sebua proses melalui fenomena penciptaan langit dan bumi dalam enam masa. Sesungguhnya Tuhan Kamu ialah Allah Yang Menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seoarang pun yang akan member syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikin itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Q.S. Yunus: 3). Begitu indahnya Allah menggambarkan proses penciptaan langit dan bumi. Pelajaran berharga bagi kita bahwa semuanya butuh yang namanya proses. Begitu juga dengan proses perubahan diri kita menjadi pribadi yang baik. Tentu di sana ada banyak ‘godaan’ yang mengajak kita untuk kembali ke jalan yang sesat. Namun, tak usah risau karena begitulah sunatullah sebuah perubahan. Bukankah Rasulullah yang terkenal dengan kejujuran di seluruh jazirah Arab pada masa itu hingga saat ini dikenal dengan predikat ‘ Al- Amin’ di caci dan dilecehkan saat mendakwahkan Islam, bahkan oleh saudara terdekatnya sendiri. Nikmatilah fitrah perubahan tersebut. Ingatlah kata-kata bijak ini “para pemimpin visioner awalnya dicaci dan dibenci, seiring waktu ialah yang diikuti dan dirindukan” (inspirasi dari Setia Furqon Kholid).
Seiring berjalannya waktu, Pesek tumbuh dan berkembang dengan baik. Walaupun tak sepenuhnya merasakan kasih sayang Mom sepanjang hari. Tetapi Mom selalu mendoakan Pesek supaya kelak bisa membuktikan bahwa Pesek bisa jadi orang yang disegani dan jadi teladan buat generasi di desa. Oleh karena itu, Mom bekerja memeras keringat demi Pesek dan Mas serta membantu Ayah. Pesek genap berusia 4 tahun, 13 Juni 1994. Setiap pertambahan usia atau ultah tak ada yang dirayakan layaknya anak-anak saat ini. Perayaan ultah dengan tradisi tiup lilin dan potong kue, nggak pernah dirasakan Pesek. Gimana mampu beli kue, buat hidup sehari-hari ada yang bisa ditabung itu sudah Alhamdulillah. Tak meniup lilin, tak potong kue, dan bahkan tak dapat kado bukan masalah yang besar untuk Pesek. Diusianya yang ke -4 ini dia sudah mulai bisa menulis angka dan huruf abjad. Selain itu dia sudah bisa makan dan minum sendiri serta mandi sendiri. Empat tahun merupakan usia anak yang lagi gemar main-main, justru Pesek menunjukkan hal yang berbeda, dia lebih suka berlatih menulis dengan kreweng (pecahan genting) di setiap gedeg rumah (dinding kayu) yang dicat putih.  Keasikkan menulis di gedeg sampai dia tak sadar bahwa itu hal yang salah. Perbuatan Pesek diketahui Ayah, dan beliau memarahi Pesek. Di sisi lain, Mom juga mengetahu hal itu sepulang berdagang, tetapi Mom menunjukkan ekspresi yang berbeda dengan Ayah. Mom berkata “ bagus Nak, kamu sudah bisa menulis, minta diajarin sama Mas besok-besok biar cepet bisa”.
Hobby Pesek menulis, menggugah Mas untuk mengajari dia menulis dan membaca. Mas memberikannya buku tulis bekas dan pensil kecil sepanjang jari kelingking. Pesek seneng kegirangan sambil melompat-lompat di depan Mas. Mulailah pesek mencorat-coret buku itu, dan Mas mengarahkan supaya mengikuti apa yang Mas ajarkan. Pesek dan Mas adalah contoh adik kakak yang jarang bertengkar bahkan bisa dihitung jari kapan mereka bertengkar. Walaupun demikian, Mas selalu mengajarkan kemandirian kepada Pesek. Mulai dari hal- hal kecil seperti tidak boleh cengeng, dan tak boleh minta gendong- gendong lagi. Hal seperti ini jarang Pesek dapatkan sebelumnya. Karena keadaan Mas yang tak selalu pulang ke rumah, Mas harus menemani nenek setiap hari. Sehingga kebersamaan mereka suatu moment yang selalu dinanti Pesek. Akan tetapi kondisinya tak seperti yang Pesek harapkan sebagai seorang adik. Hal sepele seperti itu justru menjadi harapan anak kecil.
Segala sesuatu yang dinilai sepele, justru yang harus kita lakukan dalam menggapai pencapaian yang besar. Mulailah dengan hal kecil karena hal kecil itulah yang mampu membuat pencapaian terbesar. Semua  bisa digapai dan justru dengan inilah terdapat seluruh indahnya keberhasilan sejati. Jangan berhenti, bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkanlah pencapaian kamu. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar. Hitung setiap hari, hitung setiap saat, segalanya dapat berpihak pada kita atau berpihak melawan kita. Kemana kita akan bergerak? Hal kecil apa yang dapat Anda kerjakan sekarang? Segala pencapaian mencengangkan yang mungkin dapat dicapai, dimulai lewat sebuah ide. Peliharalah dan kembangkanlah hingga menjadi kenyataan. Sekarang mungkin hal kecil tetapi hanya Anda yang bisa membuatnya menjadi besar.
Selayaknya Pesek yang mencoret-coret gedeg dengan tujuan belajar menulis, akan tetapi hal itu merupakan arti sebuah tujuan. Apa pun yang kita kerjakan dan kita jalani harus punya tujuan yang jelas supaya tak tersesat kelak. Bayangkan Anda saat ini berada di tengah samudera di atas speedboat. Lima puluh kilometer di depan Anda adalah sebuah pulau dan di pulau itu terdapat semua yang Anda inginkan dan cita-citakan. Semua impian ada, dan satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah sampai ke pulau itu, tepatnya di belakang cakrawala. Tapi cakrawala yang mana? Masalahnya adalah Anda tidak punya kompas, peta, radio telepon, dan Anda tidak tahu arah ke pulau itu. Arah yang salah akan membawa Anda melenceng jauh dari pulau impian. Sementara disekeliling Anda yang terlihat hanya laut dan langit. Dalam dua jam Anda bisa saja sampai pulau impian tetapi bila Anda salah Anda bisa kehabisan bahan bakar sebelum mencapai pulau impian. “ Hidup tanpa tujuan yang jelas, tanpa mengetahui dan mengerti arah hidup” seperti kata bijak ‘ saya melihat orang pemecah batu sedang memukul sebongkah batu padas sampai seratus kali tanpa kelihatan retak sedikitpun. Tapi pada pukulan ke seratus satu kali batu itu pecah menjadi dua. Saya tahu bahwa bukan pukulan yang terakhir itu yang membelah batu, tapi semua pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya. ( Jacob Riis)

Jumat, 03 Juli 2015

# Chapter 1

CHAPTER 1
BAIT- BAIT KENANGAN ME DI POJOK DESA

          Me panggilan masa kecilnya adalah Pesek. Bayi perempuan yang dilahirkan dari rahim A GREAT MOM. Bayi ke- 2 yang lahir tepat tanggal 13 Juni 1990. Pesek sejak lahir sampai berusia 6 bulan dirawat dengan penuh kasih sayang oleh Mom. Kehidupan pesek masa itu tak seperti masa kalian saat ini. Hidup di Ngasem, desa terpencil, jauh dari keramaian kota, listrik pun tak ada, dan juga dikenal dengan desa kekeringan. Dibesarkan  di tengah keluarga sederhana ( keluarga petani ). Keluarga yang serba bergantung dengan hasil panen padi yang tak tentu karena sawah yang digarap hanya sawah tadah hujan, jika hujan mengguyur, maka panen sangat diharapkan oleh keluarga pesek.
            Pesek seorang bayi kecil yang tiap hari harus menerima ejekan dan kehidupan tak tentu. Pesek yang belum mengenal kehidupan harus merasakan pahitnya hidup. Dia harus mendengar ejekan tetangga yang di lontarkan kepada Ayah dan Mom. Tangisan pesek membuat Mom selalu berdoa kepada Allah “semoga kelak anakku bisa membuktikan kepada mereka, bisa mengangkat derajat keluarga . Amin“. Mom yang berjuang merawat Pesek sambil memutar otak untuk bekerja, membantu Ayah supaya bisa menabung untuk menyekolahkan Pesek kelak. Sedangkan Mas ( * sebutan untuk kakak laki-laki) yang sudah berumur 9 tahun dan sekarang sudah kelas 3 SD, dia hidup bersama nenek ( ibu dari Ayah). Ketidaktentuan inilah membuat Mom bertekad untuk bekerja dan memperbaiki kehidupan keluarga.
            Upaya yang Mom lakukan demi mematahkan ejekan yang dilontarkan dan demi kehidupan keluarga yang lebih yaitu dengan bekerja. Apa pun yang akan Mom lakukan tak lepas dari risiko yang terjadi. Salah satunya meninggalkan pesek tanpa kasih sayangnya. Mom bekerja dan Pesek harus ditinggalkan seharian. Tekad Mom untuk bekerja, membuatnya rela meninggalkan Pesek yang baru berusia 6 bulan bersama Ayah dan Simbah atau Ibu dari Mom (* Simbah adalah sebutan untuk nenek dalam istilah Jawa). Bayangkan coba !!!! bayi usia 6 bulan yang ditinggal seharian tanpa ASI dan belaian kasing sayang Mom. Apakah kelak nanti akan tumbuh sebagai anak yang baik? Baik dalam hal lahir maupun batin. Anda bisa menjawab sesuai kemampuan yang Anda miliki saat ini, hehe.
Pekerjaan yang bisa Mom jalani saat itu adalah sebagai pedagang sayuran keliling. Modal pokok yang hanya 15 ribu rupiah mungkin sekarang setara 150 ribu kali ya???. Modal yang sangat pas-pasan dan ilmu dagang yang baru seuprit. Mom harus berangkat pagi dan pulang magrib. Sepeda tua dan bojok dari bambu buatan Ayah yang menemani Mom berjualan keliling desa nan jauh di mato, desa tetangga yang berjarak 15 Km dari desa Pesek tinggal. Jalanan yang masih berbatu dan terjal harus Mom lewati tiap hari bolak balik. Mengapa harus menjadi pedagang sayuran? Mungkin Anda bertanya-tanya. Coba kita berpikir sejenak, pekerjaan yang mungkin Mom jalani selain pedagang keliling, apa coba? Modal seirit motor Honda, dan sarana prasarana hanya sepeda ontel. Apakah yang kalian bisa lakukan dengan keadaan demikian? Jika Anda menemukan jabawannya,,kirim jawaban Anda ke 363xx (he.he). Hadiahnya berupa “Selamat Anda telah berhasil dengan ideAnda untuk terus berusaha walaupun dengan keterbatasan”. Mungkin Anda berharap hadiahnya berupa uang. Yak an??????
Hadiah sebenarnya yang kita punya setiap harinya adalah waktu. Bayangkan ibarat ada sebuah bank yang memberi Anda pinjaman uang Rp 136.000,- per hari. Semua uang itu harus Anda gunakan. Pada malam hari bank akan menghapus sisa uang yang tidak Anda gunakan selama sehari. Coba tebak apa yang akan Anda lakukan? Tentu saja menghabiskan semua uang pinjaman itu.  Karena ia tidak akan memberikan sisa waktunya pada Anda. Ia juga tidak memberikan waktu tambahan. Setiap waktu yang kita punya gunakanlah untuk berpikir, bertindak dalam hal yang positif. Jam terus berdetak gunakan waktu Anda sebaik-baiknya dalam menjalani hidup walaupun dengan keterbatasan. Betapa pentingnya waktu setahun, tanyakan pada murid yang tak naik kelas. Waktu sebulan, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi premature. Waktu seminggu, tanykan pada editor majalah mingguan. Waktu sejam, tanyakan  pada kekasih yang menunggu untuk bertemu. Waktu semenit, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang. Waktu sedetik, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan. Dan waktu semilidetik, tanyakan pada peraih medali perak olimpiade. Hargailah setiap waktu yang Anda miliki, dan ingatlah waktu tidaklah menunggu siapa-siapa. Sahabat yang paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati. (Inspirited by Caleb Charles Colton).
            Keseharian, Mom menjalani hidup dengan penuh perjuangan dan tekanan batin. Pagi sebelum adzan subuh berkumandang, Mom bangun untuk memasak buat Ayah dan Mas sekaligus bersiap-siap untuk mengais rezeki. Adzan subuh berkumandang Mom bergegas berangkat tanpa sholat subuh terlebih dahulu. Keluarga Pesek memang belum mengenal jauh tentang agama. Rukun islam belum ada yang keluarga Pesek kerjakan. Mom menggayuh sepeda menuju pasar menempuh jarak 3 Km. Keringat dan semangat Mom bercampur jadi satu yang tak mematahkan asa untuk hidup lebih baik. 15 Km yang Mom tempuh tiap hari bersama sepada ontel dan pikiran rindu terhadap Pesek. Tekanan batin Mom terpecah seketika, saat melihat si pesek tadi pagi yang memberikan senyuman hangat sebelum Mom berangkat kerja. Senyuman hangat si Peseklah yang mampu membangkitkan semangat Mom hari itu. Bagaimana dengan hari-hari berikutnya? Apakah hanya senyuman Pesek yang bisa memecahkan tekanan batin Mom? Tentu saja bukan itu saja, hal lain yang bisa memacu perjuangan Mom adalah pembuktian untuk hidup lebih baik.
            Sewaktu Mom bekerja, Pesek bersama Simbah dan dia tak pernah rewel. Pesek digendong Simbah dan diberi air tajin (air rebusan beras sebelum jadi nasi) untuk menggantikan ASI selama Mom bekerja. Begitulah Si Pesek menjalani hidupnya. Simbah merawatnya seperti merawat Mom sewaktu kecil, digendong dan sering digendingin (dinyayiin lagu supaya tidur). Salah satu gending yang sering diberikan Simbah “tak lelo lelo lelo legong sokben gede dadi wong agung” sampai sekarang masih tersimpan di memori Si pesek. Gending itu ucapan doa yang diungkapkan dengan lagu, sehingga perjalanan hidup Pesek harus bisa seperti doa Simbah. Doa supaya kelak jadi orang yang berguna bagi sesama, bukan orang yang selalu jadi bahan ejekan.
            Di samping itu, Mom berjuangan untuk menjual dagangannya sampai habis, Ayah memelihara sapi dan pergi ke sawah. Menggarap sawah walaupun hanya sepetak atau setara dengan 1/8 ha. Mom dan Ayah selalu bersyukur dan ikhlas menjalani hidup ini. Setelah dagangan Mom habis terjual, Mom bergegas untuk pulang dan Ayah selalu bersiap menjemput Mom di perbatasan desa karena hari sudah malam. Walaupun demikian, hati Ayah dan Mom selalu senang. Sesampai di rumah Mom membersihkan diri dan langsung menyusui Pesek sampai tertidur, yang seharian bersama Simbah tanpa merasakan ASI. Padahal Mom sendiri blm makan, itulah A great Mom. Membohongi diri sendiri demi kasih sayang anaknya. Salah atu dari 8 kebohongan yang sering Mom lakukan dan tak pernah kita sadari.
Setelah Pesek tidur, Mom makan kemudian menghitung omset dari penjualan sehari, omsetnya sih tak seberapa dibandingkan perjuangannya, akan tetapi Mom selalu berfikir positif. Tindakan yang kita lakukan  adalah cerminan bagaimana kita melihat dunia. Sementara dunia tak seluas dari pikiran kita tentang diri kita masing-masing. Itulah mengapa Mom selalu berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita. Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita. Dunia hanya memantulkan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri. 
             Selain berprasangka positif, Mom memegang keyakinan bahwa untuk menjadi orang besar dimulai dari hal yang kecil. Pepatah sederhana tapi sungguh luar biasa “sedikit demi sedikit, lama- lama menjadi bukit”. Kita biasa memaknainya bahwa bila kita mengumpulkan sesen demi sesen pada saatnya kita akan mendapatkan sepundi. Namun pepatah ini tak sekedar berbicara tentang ketekunan menabung. Pepatah ini meyiratkan tentang sesuatu yang lebih bernilai dari sekedar sekantung keping emas, yaitu bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan dapati kebesaran dalam jiwa kita. Tindakan –tindakan kecil yang biasa Mom lakukan dengan secercah kasih sayang di dalamnya yaitu: ucapan terima kasih, senyum 2 2 7 ( lebar bibir 2 cm kanan, 2 cm kiri, selama 7 detik), sapaan ramah dan hangat, atau pelukan kasih sayang. Hal ini tindakan yang sepele yang bisa dilakukan semua orang. Mom melakukannya kepada semua orang.
            Walaupun bukan di desa sendiri, Mom justru mendapatkan perlakuan yang lebih baik. Karena Mom menjalani dan menikmati kerjaannya dengan prinsip, salah satunya Mom harus tahu bagaimana cara membuat orang lain menerima kita. Mom melakukannya dengan dengan tindakan - tidakan sepele yang dapat membuat kita disenangi dan dihormati dimanapun kita berada. “Satu- satunya unsur terpenting dalam formula keberhasilan adalah mengetahui cara bergaul dengan orang lain” (Theodore Roosevelt, Presiden AS). Hal yang sering Mom lakukan yaitu sapaan dengan penuh kehangatan, yang dapat membuat orang lain bahagia. Bukan malah mengolok- olok atau malah merendahkan harga dirinya, seperti yang terdapat dalam firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita – wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita-wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah beiman dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.
(Q.S. Al-Hujarat: 11).

            Dua tahun Pesek dan Mom hidup penuh perjuangan dan akhirnya memanen hasilnya. Dengan keuletan dan ketekunan Mom serta pengorbanan Mom terhadap Pesek, merelakan Pesek kurang ASI,   Kehidupan yang lebih layak kini dirasakan keluarga Pesek. Tabungan Mom, hasil panen, serta hasil kerja Ayah sebagai tukang (orang yang memperbaiki rumah kayu) dan anak sapi yang dipelihara, patut disyukuri. Kita wajib mensyukuri apa pun yang menimpa kita. Ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur menuntun kita untuk senantiasa menyingkirkan sisi negative dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa kita tidak realistis. Namun, sebenarnya sikap kita jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri kita dari kecemasan atas kesalahan dan ejekan orang. Bawasanya bersyukur mendorong kita untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Karena kita tak akan pernah berhasil karena menggerutu dan berkeluh kesah. Kita berhasil karena berusaha dan berdoa. Sedangkan usaha yang kita lakukan karena melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di pandangan kita.
                                                                                    [by Indah Puji Rahayu]

Minggu, 02 September 2012

REFLEKSI DIRI


REFLEKSI DIRI

Nama                          : Indah Puji Rahayu
NIM                            : 4301409017
Prodi                           : Pendidikan Kimia
Jurusan / Fakultas    : Kimia / FMIPA

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat mengikuti PPL pada semester gasal ini. Terlebih dahulu praktikan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya pada pihak sekolah beserta jajarannya atas kerjasama dan dukungannya dari awal penerjunan hingga akhir PPL1 ini.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah wajib bagi prodi kependidikan di perguruan tinggi. Salah satu perguruan tinggi yang merupakan kawah candradimuka yang bertugas menempa mahasiswa didik untuk mampu terjun ke masyarakat dengan berbagai tuntutan sosial yakni Universitas Negeri Semarang (UNNES). Misi utama UNNES sebagai lembaga pendidikan tinggi yaitu menyiapkan tenaga terdidik untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan, baik sebagai pendidik atau guru maupun tenaga kependidikan lainnya. Mata kuliah yang bertujuan untuk mengembangkan berbagai kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Upaya  yang dilakukan untuk pembekalan dan penyiapan calon pendidik adalah dengan adanya kegiatan PPL. Oleh karena itu komposisi kurikulum pendidikan untuk program S1, tidak terlepas dari komponen PPL berupa praktik keguruan/ pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi para calon tenaga pendidik. Praktik non keguruan untuk para calon tenaga kependidikan lainnya, seperti calon konselor, calon laboran, seniman, perancang kurikulum, dan pendidik masyarakat.
Praktikan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) di SMA Negeri 4 Semarang  pada tanggal 1- 11 Agustus 2012. Selama proses PPL I, praktikan memperoleh banyak hal yang membantu praktikan untuk mengembangkan kompetensi atau kemampuan diri sebagai calon pendidik. Hal- hal yang dilakukan diantaranya: 1) melakukan observasi dan orientasi secara umum terkait dengan keadaan sekolah SMA N 4 Semarang, 2) mengamati kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan keadaan lingkungan sekolah yang mendukung dalam proses pembelajaran, 3) menganalisis model, metode dan pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru pamong selama mengajar sebagai referensi penyusunan perangkat pembelajaran pada PPL2..
Berikut ini merupakan refeksi dari kegiatan PPL yang dilakukan di SMA Negeri 4 Semarang tahun pelajaran 2012/2013
1.      Kekuatan dan kelemahan pembelajaran kimia
Kimia merupakan cabang sains yang  mempelajari tentang komposisi, susunan, sifat dari materi dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Dalam mempelajari kimia, siswa perlu membangun suatu struktur berpikirnya dan mengaktifkan keterampilan proses. Tingkatan berpikir yang diharapkan dari siswa  dalam mempelajari kimia  adalah dalam tingkatan berpikir runtut dan keterampilan proses sains yang memadai, bukan sekadar tingkat hafalan materi, menguasai perhitungan dan pemahaman konsep. Mata pelajaran kimia mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki dalam pembelajaran kimia adalah  pembelajarannya dapat dilakukan dengan bermacam-macam variasi model dan metode pembelajaran. Materi yang ada dalam pelajaran kimia merupakan gabungan dari teori dan hitungan. Oleh karena itu kimia lebih mudah dipahami dibanding pelajaran eksakta dengan dominasi hitungan lainnya. Kelemahan dari pembelajaran kimia adalah materi kimia yang abstrak, mikroskopis dan makroskopis akan sulit ditransfer kepada siswa apabila model dan media pembelajarannya tidak cocok atau apabila pembelajarannya hanya dilakukan dengan metode konvensional karena setiap materi penyusun mata pelajaran ini mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Selain itu pembelajaran juga akan sulit dilakukan apabila guru atau tenaga pengajar tidak memiliki kualitas yang baik.  Guru dituntut untuk menjadi tenaga pengajar yang baik sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

2.      Ketersediaan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang tersedia di SMA Negeri 4 Semarang cukup  menunjang proses pembelajaran kimia. Hal ini ditandai dengan tersedianya ruang kelas yang nyaman, kondusif dan lengkap dengan LCD sebagai tempat berlangsungnya pembelajaran kimia. Selain itu sekolah tersebut juga dilengkapi sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran yang lain seperti adanya laboratorium kimia, perpustakaan, ruang multi media dan juga internet. Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut proses pembelajaran kimia di sekolah tersebut dapat berlangsung secara optimal.

3.      Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong mata pelajaran kimia di SMA Negeri 4 Semarang adalah Drs. Agus Adi Pramono. Sebagai guru pamong beliau memiliki kualitas yang baik dan sudah mempunyai banyak pengalaman sebagai guru mata pelajaran kimia. Dalam mengajar beliau tidak hanya menggunakan metode pembelajaran yang konvensional/ ceramah saja melainkan juga menggunakan metode-metode pembelajaran yang lain yang dapat mengaktifkan siswa. Kreativitas siswa juga diperhatikan dengan seksama sehingga siswa tidak tergantung pada penyampaian materi dari guru saja tetapi siswa juga dituntut untuk aktif dalam mengkonstruk konsep-konsep baru yang belum mereka pahami. Siswa berlatih untuk mengasimilasi pengetahuannya sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Dosen pembimbing mata kuliah ini adalah Prof. Drs. Achmad Binadja, Apt., MS, Ph.D dalam sistem perkuliahan di UNNES beliau mengampu mata kuliah farmasi dan pembelajaran kimia dalam bahasa Inggris. Selain itu beliau juga dosen ahli dalam pendekatan SETS bidang kimia. Beliau mempunyai kualitas dan kemampuan yang baik dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa PPL.

4.      Kualitas pembelajaran di SMA Negeri 4 Semarang
Pembelajaran di SMA Negeri 4 Semarang sudah baik. Selain didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, proses pembelajaran juga di lakukan oleh guru-guru berkompeten dibidangnya, yaitu guru yang mampu menggunakan metode-metode dan model-model pembelajaran yang tepat serta mampu menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia secara optimal sehingga proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.

5.      Kemampuan diri praktikan
Praktikan sebagai mahasiswa program studi Pendidikan kimia memang sudah dibekali ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran kimia, namun ilmu pengetahuan tersebut belum cukup dan juga belum mempunyai pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran di dunia pendidikan yang sebenarnya walaupun praktikan sudah mengajar di bimbingan belajar tertentu . Sehingga dengan PPL ini diharapkan praktikan memperoleh lebih banyak ilmu pengetahuan dan juga pengalaman-pengalaman yang belum diperoleh dari UNNES.

6.      Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Pelaksanaan PPL 1 memberikan mahasiswa pengetahuan yang lebih banyak yang belum dapat diperoleh di perkuliahan, selain itu mahasiswa juga mendapat pengalaman-pengalaman baik itu dalam hal manajemen sekolah, maupun pengalaman di bidang pengajaran.

7.      Saran pengembangan bagi SMA Negeri 4 Semarang dan UNNES
Saran yang dapat mahasiswa sampaikan kepada SMA Negeri 4 Semarang adalah peningkatan kualitas pendidikan baik dari segi prngajaran, sarana dan prasarana yang ada seperti perawatan dan inventarisasi alat dan bahan di laboratorium kimia sehingga dapat digunakan oleh siswa dengan maksimal. Selain itu diharapkan sekolah tersebut dapat mengelola laboratorium dengan adanya laboran dan kegiatan terprogram diluar jam pelajaran seperti eksperimen kimia yang dilakukan tim siswa sehingga siswa lebih berekplorasi dengan ide-ide yang mereka punyai.
Saran yang dapat mahasiswa sampaikan kepada UNNES adalah agar UNNES lebih terstruktur dalam menyusun penempatan PPL dan memfasilitasi PPL baik itu dalam hal pembekalan maupun pelaksanakan PPL.

Demikian refleksi yang dapat saya sampaikan setalah mengikuti PPL1 pada tanggal 1-11 Agustus 2012.




                                                                                    Semarang, 11 Agustus 2012

Guru Pamong                                                              Guru Praktikan




Drs. Agus Adi Pramono                                             Indah Puji Rahayu
NIP. 196108211985031021                                       NIM 4301409017

SOAL SNMPTN

Gunakan PETUNJUK A untuk menjawab soal nomor 46 sampai dengan nomor 55! 46. Unsur yang mempunyai diagram elektron valensi pada keadaan dasar seperti berikut adalah ... ­¯ ­ ­ ­ ns np
(A) 6C (B) 8O (C) 15P (D) 13Al (E) 16S

47. Bila 2,30 g dimetileter (Mr = 46) dibakar pada tekanan tetap, kalor yang dilepaskan adalah 82,5 kJ. Berdasarkan data ini, kalor pembakaran dimetileter adalah ...
(A) – 413 kJ/mol (B) + 825 kJ/mol (C) – 825 kJ/mol (D) + 1650 kJ/mol (E) – 1650 kJ/mol

48. Percobaan kinetika reaksi X + Y ® P + Q menghasilkan data sebagai berikut. Konsentrasi awal No X (mol dm-3) Y (mol dm-3) Waktu reaksi (detik) 1 0,4 0,01 152 ± 8 2 0,8 0,01 75 ± 4 3 1,2 0,01 51± 3 Orde reaksi terhadap X adalah ..
. (A) nol (B) setengah (C) satu (D) dua (E) tiga www.onlineschools.name 378 Halaman 2

 49. Dalam sebuah generator, sejumlah 12,6 gram CaH2 direaksikan dengan air menurut persamaan reaksi: 2( ) 2 ( ) 2( ) 2( ) 2 ( ) 2 s aq g CaH + H O ®Ca OH + H l Gas hidrogen yang dihasilkan diukur pada P dan T dimana pada keadaan tersebut 16 gram oksigen memiliki volume 10 liter. Volume gas hidrogen yang dihasilkan dalam reaksi di atas adalah ... (Ar H = 1, O = 16, Ca = 40)
  (A) 0,6 L (B) 1,2 L (C) 3,0 L (D) 6,0 L (E) 12,0 L

50. X dan Y adalah dua unsur gas yang dapat membentuk senyawa XY sesuai reaksi: 2( ) 2( ) ( ) 2 g g g X +Y ® XY DH = a kJ 2( ) 2( ) ( ) 2 l X Y XY g g + ® DH = b kJ 2( ) 2( ) ( ) 2 g g s X +Y ® XY DH = c kJ Kalor sublimasi senyawa XY (kJ/mol) pada penurunan temperatur adalah ..
. (A) ½ (c – a) (B) c – a (C) ½ (a – c) (D) a – c (E) a – b – c

 51. Diketahui 5B, 9F, 14Si, 16S, 54Xe. Pasangan senyawa yang mengikuti aturan oktet adalah ...
(A) SF4 dan XeF4 (B) BF4- dan SiF4 (C) SF4 dan SiF4 (D) SiF4 dan XeF4 (E) BF4- dan SF4

52. Suatu senyawa hidrokarbon CxHy (g) dibakar secara sempurna dengan oksigen berlebih sehingga menghasilkan 264 g CO2 (Mr = 44) dan 54 g H2O. Rumus molekul yang mungkin bagi hidrokarbon tersebut adalah ...
(A) C4H10 (B) C4H8 (C) C5H10 (D) C6H6 (E) C6H8

53. 100 mL HCOOH 0,01 M dicampur dengan 100 mL HCOONa 0,005 M. Campuran tersebut ditambahkan air sehingga volumenya 500 mL. Jika Ka HCOOH adalah 4 1,8 10 × − , maka pH campuran tersebut adalah ...
 (A) 5 – log 3,6 (B) 5 – log 3,2 (C) 4 – log 7,2 (D) 4 – log 3,6 (E) 4 – log 1,8 www.onlineschools.name 378 Halaman 3

54. Diketahui Kf air = 1,86. Ar H = 1, C = 12, dan O = 16. Titik beku air dalam radiator mobil yang berisi cairan dengan perbandingan 62 g etilen glikol, HOCH2CH2OH, dalam 500 g air adalah ...
 (A) – 0,93oC (B) – 1,86oC (C) – 3,72oC (D) – 5,58oC (E) – 7,64oC

55. Pemanasan natrium bikarbonat akan menghasilkan CO2 menurut rekasi berikut: 2 ( ) ( ) ( ) ( ) 3 2 3 2 2 NaHCO s Û Na CO s +CO g + H O g Jika pada 125oC nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah 0,25 maka tekanan parsial (atm) karbondioksida dan uap air dalam sistem kesetimbangan adalah ...
 (A) 0,25 (B) 0,50 (C) 1,00 (D) 2,00 (E) 4,00
 Gunakan PETUNJUK B untuk menjawab soal nomor 56 sampai dengan nomor 57!
56. Dimetileter lebih polar dibandingkan etanol. SEBAB Senyawa organik golongan alkohol selalu mengandung gugus hidroksil.

57. Etanol dapat dibuat dari reaksi antara bromoetana dengan NaOH. SEBAB Ion OH- lebih basa dibandingkan dengan Br-. Gunakan PETUNJUK C untuk menjawab soal nomor 58 sampai dengan nomor 60!

 58. Penambahan 81 mg Na2CrO4 (Mr = 162) ke dalam 1 L larutan yang mengandung Ba(NO3)2 dan Pb(NO3)2 masing-masing dengan konsentrasi 0,01 M menghasilkan ... (1) PbCrO4 (2) BaCrO4 (3) endapan berwarna kuning muda (4) endapan garam rangkap

59. Suatu sel kering bekerja menurut reaksi: ( ) 2( ) 2 4( ) 2 s s s Zn + MnO ®ZnMn O Untuk menghasilkan muatan sebesar 965 Coulomb maka ... (Ar Zn = 65; Mn = 55; O = 16; dan Konstanta Faraday = 96500 Coulomb/mol elektron) (1) jumlah Zn yang bereaksi adalah 0,325 g (2) jumlah MnO2 yang bereaksi adalah 1,10 g (3) jumlah ZnMn2O4 yang terbentuk adalah 0,005 mol (4) dalam sel tersebut MnO2 bertindak sebagai reduktor www.onlineschools.name 378 Halaman 4

60. Diketahui beberapa setengah reaksi berikut: + ® − Br 2e 2Br 2 E 1,087 V o = + ® − I 2e 2I 2 E 0,535 V o = MnO 8H 5e Mn 4H O 2 2 4 − + + + ® + + E 1,491 V o = Cr O 14H 6e 2Cr 7H O 2 2 3 2 7 − + + + ® + + E 1,330 V o = Pernyataan yang benar berkaitan dengan data setengah reaksi di atas adalah ... (1) molekul bromin dapat dioksidasi oleh iodida. (2) ion dikromat tidak dapat mengoksidasi ion iodida dalam suasana netral. (3) ion dikromat dapat mengoksidasi ion permanganat. (4) ion dikromat dapat mengoksidasi bromin dalam suasana asam. www.onlineschools.name

Kamis, 02 Agustus 2012

APLIKASI BEBERAPA EKSTRAK BUNGA BERWARNA SEBAGAI INDIKATOR ALAMI PADA TITRASI ASAM BASA Siti Marwati[1] [1]Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Abstak Indonesia kaya akan bunga berwarna. Selain indikator kimiawi, telah ditemukan indikator dari bahan alami misalnya dari ekstrak bunga berwarna. Sebagai contoh bunga pukul empat(Miriabillis yalapa), bunga mawar(Catharantus roseus), bunga kana(Canna indica), bunga sepatu(Hibiscus rosasinensis) dan bunga rosella(Hibiscus sabdariffa). Hampir semua bunga berwarna dapat digunakan sebagai indikator titrasi asam basa karena dapat berubah warna pada suasana asam maupun basa. Masing-masing indikator alami tersebut mempunyai spesifikasi tertentu antara lain trayek pH, kecermatan dan keakuratan untuk titrasi asam basa tertentu. Berdasarkan hasil kajian ini menunjukkan bahwa secara umum ekstrak bunga berwarna dapat diaplikasikan pada titrasi asam basa secara mudah dan murah. Selain itu, beberapa indikataor alami tersebut cukup cermat dengan standar deviasi antara 0,01-0,20 untuk setiap titrasi asam basa. Masing-masing ekstrak bunga berwarna mempunyai tingkat keakuratan tertentu jika dibandingkan dengan indikator komersial misalnya pp, mo, campuran metil orange dan bromkresol hijau pada setiap titrasi asam basa. Kata kunci: indikator alami, titrasi, asam basa PENDAHULUAN Titrasi asan basa merupakan metode analisis kimia konvensional yang digunakan untuk menentukan konsentrasi asam maupun basa. Sampai saat ini metode titrasi masih digunakan walaupun telah berkembang metode-metode lain dengan menggunakan instrumen tertentu karena metode titrasi merupakan metode yang cukup sederhana, mudah, murah dan aman jika diaplikasikan pada makanan. Titrasi asam basa didasarkan pada titik ekuivalen antara asam dan basa. Titik ekuivalen biasanya ditentukan dengan titik akhir titrasi yaitu pada saat konsentrasi asam ekuivalen dengan konsentrasi basanya. Titik akhir titrasi ditandai dengan penambahan substansi ke dalam larutan analit sehingga terjadi perubahan warna setelah titik ekuivalen terjadi. Substansi yang ditambahkan ke dalam analit tersebut disebut sebagai indikator. Indikator yang diperlukan untuk keperluan titrasi biasanya memiliki harga kisaran pH yang disebut trayek pH. Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam basa adalah indikator phenol ptalin(pp) dan indikator metil orange(mo). Indikator-indikator ini merupakan indikator kimiawi dan dijual di pasaran dengan harga yang relatif mahal. Masih banyak indikator kimiawi yang telah digunakan untuk titrasi asam basa yang disesuaikan dengan trayek pH dari indikator tersebut. Selain indikator komersial, telah ditemukan indikator dari bahan alami misalnya dari bunga mawar Catharantus roseus)(Kokil, 2006), bunga pukul empat(Miriabillis yalapa), bunga kana(Canna indica)(Shishir, dkk, 2008), bunga rosella(Hibiscus sabdariffa) dan bayam merah(Bisella alba)(Izonfuo, 2006). Hampir semua tumbuhan yang menghasilkan warna dapat digunakan sebagai indikator karena dapat berubah warna pada suasana asam dan basa walaupun kadang-kadang perubahan warna tersebut kurang jelas atau hampir mirip untuk perubahan pH tertentu. Masing-masing bunga penghasil warna mempunyai sifat spesifik pada penggunaannya sebagai indikator alami. Sifat-sifat tersebut antara lain mempunyai trayek pH yang spesifik, dalam bentuk larutan tidak tahan lama, mudah rusak dan berbau tidak sedap serta mempunyai kecermatan dan keakuratan tertentu pada titrasi asam basa tertentu. Berdasarkan uraian di atas maka artikel kajian ini akan mengulas permasalahan dari aplikasi beberapa ekstrak bunga berwarna sebagai indikator alami pada titrasi asam basa yang ditinjau dari kecermatan dan keakuratannya jika dibandingkan dengan indikator kimiawi seperti indikator pp dan mo. Jika tingkat kecermatan dan keakuratan indikator alami yang diaplikasikan pada titrasi asam basa diketahui maka diharapkan dapat memilih indikator alami dari ekstrak bunga berwarna tertentu untuk titrasi asam basa tertentu dengan tingkat kecermatan dan keakuratan yang tinggi. PEMBAHASAN Indikator Alami Titrasi Asam Basa Indikator titrasi asam basa adalah zat-zat warna yang warnanya bergantung pada pH larutan, atau zat yang dapat menunjukkan sifat asam, basa dan netral. Sebagai contoh kertas lakmus merah atau biru, berwarna merah dalam larutan yang pHnya lebih kecil dari 5,5 dan berwarna biru dalam larutan yang pHnya lebih besar dari 8. Dalam larutan yang pHnya 5,5-8 warna lakmus adalah kombinasi wana merah dan biru. Batas-batas pH saat indikator mengalami perubahan warna disebut trayek indikator. Selain indikator berupa kertas lakmus ada indikator berupa larutan indikator misalnya indikator penol ptalein(pp). Warna indikator tergantung pada pH larutannya. Indikator asam-basa adalah asam atau basa organikyang lemah yang memiliki warna berbeda dalam bentuk molekul dan dalam bentuk terion. Sebagai contoh, phenolptalein(pp) adalah suatu asam lemah yang dalam bentuk molekul tidak berwarna dan dalam bentuk terion berwarna merah. Dalam air, pp bereaksi sebagai berikut: Hind(aq) + H2O(l) Ind-(aq) + H3O+(aq) Tidak berwarna merah Hind melambangkan molekul indikator sedangkan Ind- untuk ion indikator. Pada penambahan asam, reaksi kesetimbangan di atas akan bergeser ke kiri dan warna akan memudar(menjadi tidak berwarna). Sebaliknya pada penambahan basa, reaksi kesetimbangan di atas bergeser ke kanan dan warna akan semakin merah. Pada perkembangannya telah ditemukan beberapa indikator dari bahan alami misalnya ekstrak bunga berwarna untuk memperoleh alternative indicator titrasi asam basa. Menurut Fessenden dan Fessenden (1995), kebanyakan bunga merah dan biru disebabkan oleh glukosida yang disebut antosianin. Bagian glukosida itu disebut suatu antosianidin dan merupakan suatu tipe garam flavilium. Warna tertentu yang diberikan oleh antosianin, sebagian tergantung pH bunga. Warna biru corn flower dan warna merah bunga mawar disebabkan oleh antosianin yang sama yaitu sianin. Sianin dalam sekuntum mawar merah berada dalam bentuk fenol. Sianin dalam corn flower biru berada dalam bentuk anionnya dengan hilangnya sebuah proton dari salah satu gugus fenolnya. Oleh karena sianin serupa dengan indicator asam basa maka pigmen sianin dari tumbuhan mawar merah akan sama reaksi asam basa dari metil orange, p-nitrofenol dan phenol ptalein. Aplikasi Indikator Alami pada Titrasi Asam Basa Aplikasi indikator alami berupa bunga berwarna diawali dengan proses ekstraksi dari bunga-bunga tersebut. Proses ekstraksi yang dilakukan dengan berbagai metode. Bahan pengekatrak beberapa bunga berwarna ini dapat menggunakan air panas, n-heksana, metanol, campuran metanol-HCl dan campuran etanol-air(Rastra Bayu Kotama, 2008). Proses ekstraksi dapat dilakukan dengan cara maserasi atau perendaman. Ekstraksi dengan cara perendaman dengan air panas dan didiamkan selama satu malam. Ekstraksi ini dapat diterapkan untuk ekstraksi bunga rosella sebagai indikator alami asam basa(Izonfuo, 2006). Ekstraksi zat warna pada bunga mawar dapat dilakukan dengan cara merendam sejumlah bunga mawar segar ke dalam 20 mL metanol selama 15 menit(Kokil, 2006). Ekstraksi zat warna pada bunga pukul empat dapat dilakukan dengan mendinginkan bunga pukul empat sampai suhu -20oC untuk mengurangi proses oksidasi pada saat penghalusan(Shishir, 2008). Proses ektraksi disesuaikan dengan karakter bunga yang akan diesktrak dan zat warna yang terkandung di dalam bunga tersebut. Hasil ektraksi bunga-bunga berwarna yang digunakan sebagai indikator alami biasanya mengandung antosianin dan flavanoid yang dapat berubah warna pada tiap perubahan pH tertentu. Hal inilah yang dapat dijadikan sebagai dasar penggunaan beberapa bunga berwana dapat digunakan sebagai indikator alami titrasi asam basa. Setelah proses ekstraksi, ekstrak bunga berwarna yang akan digunakan sebagai indikator alami pada titrasi asam basa sebaiknya disimpan di dalam botol gelap karena ekstrak dari bunga berwarna dapat rusak jika terkena sinar matahari. Untuk bunga pukul empat menunjukkan ketahanan terhadap cahaya matahari hanya berlangsung selama 6 jam(Rasta Bayu Kotama, 2008). Selain indikator alami tidak tahan terhadap matahari, ekstrak bunga berwarna jika disimpan terlalu lama dapat menimbulkan bau tidak sedap dan berubah warnanya(Regina Tutik, 2007). Langkah awal aplikasi berbagai bunga berwarna sebagai indikator alami dapat dilakukan dengan penentuan karakter indikator tersebut antara lain berupa trayek pH, kecermatan dan keakuratannya jika diaplikasikan pada titrasi asam basa. Titrasi asam basa yang dilakukan antara asam kuat-basa kuat, asam lemah-basa kuat, asam kuat-basa lemah dan asam lemah-basa lemah. Trayek pH ditentukan dengan membuat sederetan larutan buffer pada pH tertentu kemudian ditambah 2-3 tetes indikator alami dan diamati perubahan warnanya tiap perubahan pH tertentu. Sebagai contoh trayek pH bunga pukul empat adalah pH 1,40-3,40 dan pH 10,25-12,25(Rastya Bayu Kotama, 2008). Trayek pH untuk bunga Kana adalah pH 4-9( Shisir, 2008). Trayek pH untuk bunga mawar adalah pH 4,99-5,15dan pH6,54-8,47(Kokil, 2006). Trayek pH ini yang dapat digunakan untuk dasar pemilihan indikator jika akan diterapkan pada titrasi asam basa. Untuk mengetahui tingkat kecermatan dan keakuratannya maka dilakukan pengulangan percobaan minimal 3 kali ulangan dan hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil titrasi menggunakan indikator yang telah ada misalnya dengan indikator pp, mo, metil merah dan lain-lain. Uji kecermatan dilakukan dengan melihat standar deviasi dari hasil pencatatan volume titrand atau dari hasil perhitungan konsentrasi titrant yang diperoleh dari proses titrasi berulang-ulang. Uji ketepatan dilakukan dengan membandingkan hasil titrasi antara penggunaan indikator alami dengan indikator komersial misanya pp, mo, metil merah dan lain-lain. Ketepatan pengukuran merupakan besar kecilnya penyimpangan yang diberikan oleh hasil pengukuran itu terhadap hasil yang sesungguhnya. Aplikasi ekstrak beberapa bunga berwarna pada titrasi asam kuat-basa kuat (HCl/NaOH) dapat dilihat pada aplikasi ekstrak bunga pukul empat, bunga kana dan bunga mawar. Pada aplikasi ekstak bunga pukul empat sebagai indikator alami pada titrasi asam kuat-basa kuat terjadi perubahan warna hijau menjadi tak berwarna(range pH 4-8). Untuk bunga mawar terjadi perubahan warna kuning kehijauan menjadi tak berwarna, perubahan warna terjadi pada pH 4,94 begitu pula untuk aplikasi bunga kana(Kokil, 2006), (Shisir, 2006). Jika ditinjau dari kecermatan dan keakuratannya pada titrasi asam kuat-basa kuat, secara umum ekstrak beberapa bunga berwarna mempunyai kecermatan yang relatif tinggi atau mempunya keterulangan yang bagus. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi berkisar antara 0,01-0,20 untuk setiap percobaan. Jika ditinjau dari keakuratannya, pada bunga pukul empat hasil yang diperoleh sesuai dengan pada penggunaan indikator pp untuk titrasi asam kuat-basa kuat. Aplikasi bunga kana dan bunga mawar mempunyai selisih 0,1-0,3 terhadap hasil yang diperoleh jika menggunakan indikator mo pada titrasi asam kuat-basa kuat. Aplikasi ekstrak beberapa bunga berwarna pada titrasi asam kuat-basa lemah(HCl/NH4OH) dapat dilihat pada aplikasi ekstrak bunga pukul empat, bunga kana dan bunga mawar. Aplikasi ekstak bunga pukul empat sebagai indikator alami pada titrasi asam kuat-basa kuat terjadi perubahan warna hijau menjadi tak berwarna(range pH 4-8). Untuk bunga mawar terjadi perubahan warna hijau menjadi tak berwarna, perubahan warna terjadi pada pH 4,94.Pada bunga kana terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi pink pada pH3,5-8(Kokil, 2006), (Shisir, 2006). Jika ditinjau dari kecermatan dan keakuratannya pada titrasi asam kuat-basa lemah, secara umum ekstrak beberapa bunga berwarna mempunyai kecermatan yang relatif tinggi atau mempunya keterulangan yang bagus. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi berkisar antara 0,01-0,20 untuk setiap percobaan. Jika ditinjau dari keakuratannya, pada bunga pukul empat hasil yang diperoleh selisih antara 0,1-0,3 terhadap penggunaan inikator pp untuk titrasi asam kuat-basa lemah. Aplikasi bunga mawar mempunyai selisih 0,1-0,3 terhadap hasil yang diperoleh jika menggunakan indikator mo pada titrasi asam kuat-basa kuat. Aplikasi bunga kana, hasil yang diperoleh sesuai dengan hasil yang diperoleh jika menggunakan indikator mo. Aplikasi ekstrak beberapa bunga berwarna pada titrasi asam lemah-basa lemah(CH3COOH/NaOH) dapat dilihat pada aplikasi ekstrak bunga pukul empat, bunga kana dan bunga mawar. Aplikasi ekstak bunga pukul empat sebagai indikator alami pada titrasi asam kuat-basa kuat terjadi perubahan warna hijau menjadi tak berwarna(range pH 5-9). Untuk bunga mawar terjadi perubahan warna hijau menjadi tak berwarna, perubahan warna terjadi pada pH 4,9. Pada bunga kana terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi pink pada pH 4,5-9(Kokil, 2006), (Shisir, 2006). Jika ditinjau dari kecermatan dan keakuratannya pada titrasi asam lemah-basa kuat, secara umum ekstrak beberapa bunga berwarna mempunyai kecermatan yang relatif tinggi atau mempunya keterulangan yang bagus. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi berkisar antara 0,01-0,20 untuk setiap percobaan. Jika ditinjau dari keakuratannya, pada bunga pukul empat hasil yang diperoleh selisih antara 0,2-0,3 terhadap penggunaan inikator metil merah untuk titrasi asam kuat-basa lemah. Penggunaan bunga mawar sesuai dengan hasil yang diperoleh jika menggunakan indikator metil merah pada titrasi asam lemah-basa kuat. Begitu pula untuk bunga kana. Aplikasi ekstrak beberapa bunga berwarna pada titrasi asam lemah-basa lemah(CH3COOH/NH4OH) dapat dilihat pada aplikasi ekstrak bunga pukul empat, bunga kana dan bunga mawar. Pada aplikasi ekstak bunga pukul empat sebagai indikator alami pada titrasi asam lemah-basa lemah terjadi perubahan warna hijau menjadi tak berwarna(range pH 4-8). Untuk bunga mawar terjadi perubahan warna hijau menjadi tak berwarna, perubahan warna terjadi pada pH 4,94. Pada bunga kana terjadi perubahan warna dari orange menjadi biru pada pH 4,5-7(Kokil, 2006), (Shisir, 2006). Jika ditinjau dari kecermatan dan keakuratannya pada titrasi asam lemah-basa lemah, secara umum ekstrak beberapa bunga berwarna mempunyai kecermatan yang relatif tinggi atau mempunya keterulangan yang bagus. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi berkisar antara 0,01-0,20 untuk setiap percobaan. Jika ditinjau dari keakuratannya, pada bunga pukul empat hasil yang diperoleh sesuai dengan hasil yang diperoleh pada penggunaan campuran indikator metil orange dan bromkresol hijau(1:2) untuk titrasi asam lemah-basa lemah. Begitu pula untuk bunga mawar. Penggunaan bunga kana, hasil yang diperoleh mempunyai selisih 0,1 terhadap hasil yang diperoleh jika menggunakan indikator campuran metil orange dan bromkresol hijau(1:2). PENUTUP Berdasarkan hasil kajian ini menunjukkan bahwa secara umum ekstrak bunga berwarna dapat diaplikasikan pada titrasi asam basa secara mudah dan murah. Selain itu, beberapa indikataor alami tersebut cukup cermat dengan standar deviasi antara 0,01-0,20 untuk setiap titrasi asam basa. Masing-masing ekstrak bunga berwarna mempunyai tingkat keakuratan tertentu jika dibandingkan dengan indikator komersial misalnya pp, mo, campuran metil orange dan bromkresol hijau pada setiap titrasi asam basa. Saran yang dapat disampaikan pada artikel ini adalah perlunya diperhatikan pada aplikasi ekstrak bunga berwarna untuk titrasi asam basa yang mengahasilkan perubahan warna dari warna tertentu menjadi tak berwarna pada proses titik titrasinya. Jika kurang teliti maka dapat terjadi kelebihan titrand sehingga mempengaruhi hasil titrasi. Dapat direkomendasikan untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada tumbuh-tumbuhan berwarna lainnya untuk menggali alternatif indikator asam basa. DAFTAR PUSTAKA Fessenden, R. J., Fessenden, J. S.,(1995), Kimia Organik Edisi ketiga JilidI (Terjemahan Hendyana Pujaatmaka), Jakarta: Erlangga Izonfuo, L. T., Fekamhorhobo, G. K., Obomanu, G. K., Daworiye, L. T., (2006), Acid Base Indicator Properties of Dye from Local Plant: Bassella alba and Hibiscus rosasinencis, Journal of Applied Sciences and Environmental Managemen, Vol 10 No 1 pp 5-8 Rastra Bayu Kotama, (2008), Penggunaan ekstrak zat warna bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L) sebagai indikator alami dalam titrasi asam basa, Skripsi, FMIPA UNAIR: Jember Regina Tutik Padmaningrum dan Das Salirawati, (2007), Pengembangan Prosedur Penentuan Kadar Asam Cuka secara Titrasi Asam Basa dengan Berbagai Indikator Alami(Sebagai Alternatif Praktikum Titrasi Asam Basa di SMA, Laporan Penelitian, FMIPA UNY: Yogyakarta. Shisir, M. N., Laxman, J. R., Vinayak, R. N., Jacky, D. R., Bhimrao, G. S.,(2006) Use of Miriabilis Jalapa L Flower Extracts as a Natural Indicator in Acid Base Titration, Journal of Pharmacy Research, Vol 1 Issue 2